Investasi Berlian, Masih Menarikkah?

Investasi berlian masih dilirik investor. Salah satu indikasi terlihat di rumah lelang Christie, yang berhasil menjual batu berlian langka Fortune Pink senilai US$ 28,5 juta atau sekitar Rp 445,9 miliar.
Berlian Fortune Pink berhasil di lelang di Jenewa kepada pelanggan swasta Asia dengan kadar 18,18 karat.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, berlian masih belum ideal dijadikan investasi, lantaran permintaan berlian paling utama masih berasal dari industri perhiasan terutama cincin pertunangan dan pernikahan.
"Investasi berlian belum termasuk target investasi yang ideal. Likuiditas dan akses ke pasar berlian sangat terbatas karena kurangnya "price-discovery" dan transparansi," kata Lukman
Lukman menyebut, batu berlian langka Fortune Pink yang laku terjual lebih dari US$ 28,5 juta itu adalah berlian dengan warna dan ukuran khusus yang sering dijadikan investasi oleh individual high net worth.
"Investasi semacam ini sangat tidak umum dan tidak bisa dijadikan acuan pada harga berlian yang cenderung stabil dalam satu dekade terakhir," katanya.
Menurut Lukman, prospek berlian sangat tergantung pada kinerja ekonomi global secara umum. Tidak seperti emas yang diminati sebagai safe haven dalam keadaan ketidakpastian, berlian justru bersinar ketika ekonomi booming.
Lukman memperkirakan, tren minat investor terhadap berlian masih akan tetap sama hingga tahun depan. Sementara untuk harga berlian sendiri akan berbeda-beda berdasarkan karat, warna dan clarity.
Sementara, Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, investasi berlian termasuk dalam kategori barang koleksi, sehingga mempunyai keuntungannya yang tinggi. Tetapi juga memiliki risiko yang tinggi dan harus mempunyai ekosistem kuat sebelum memutuskan investasi di berlian.
Berinvestasi pada berlian merupakan hal yang cukup tricky. Pasalnya, berinvestasi dalam berlian cenderung mengikuti persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
"Investasi barang koleksi termasuk berlian pasti terpengaruh dengan resesi. Saat resesi terjadi, transaksinya pasti akan turun," tuturnya.
Investor yang berinvestasi dalam berlian atau barang koleksi dinilai lebih eksklusif karena mengharuskan investor untuk bergaul dan hidup di lingkungan dan komunitas yang sama.
Menurut Eko, berinvestasi dalam berlian hanya untuk jangka panjang dan harus siap dengan risiko tidak bisa terjual cepat.