Bank BJB Kembali Tawarkan SBR 012, Ada 2 Pilihan Investasi Menarik

PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) kembali
menawarkan obligasi Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 guna mendukung
pemerintah dalam menambah pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). SBR012 yang ditawarkan terdiri dari dua tipe dengan tenor
berbeda, yaitu SBR012-T2 dengan tenor dua tahun dan SBR012-T4 dengan
tenor empat tahun.
Hal
ini dilakukan agar obligasi tersebut dapat dijangkau oleh seluruh
kalangan. Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto
mengatakan, SBR012 merupakan bentuk investasi yang aman dan
menguntungkan bagi seluruh warga negara Indonesia (WNI).
Melalui
penerbitan SBN Ritel tersebut, lanjut Widi, masyarakat berkesempatan
untuk turut serta membiayai APBN. Dana tersebut nantinya akan digunakan
untuk berbagai kebutuhan pembiayaan. "(Penawaran SBR012) adalah upaya
Bank BJB turut serta membantu pemerintah melakukan pembiayaan keuangan.
Masyarakat
bisa dengan mudah berinvestasi (obligasi) seri SBR012 melalui Bank
BJB," ujar Widi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin
(30/1/2023). Sebagai informasi, Bank BJB mulai menawarkan SBR012 sejak
Kamis (19/1/2023) dan akan berakhir pada Kamis (9/2/2023).
Bank BJB menjadi salah satu lembaga perbankan yang berperan menjadi submitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.
Untuk
membeli SBR012, investor cukup melakukan pendaftaran
melaluiinfobjb.id/sbn dengan nilai investasi minimal Rp 1 juta dan
maksimal Rp 5 miliar untuk SBR012-T2 atau maksimal Rp 10 miliar untuk
SBR012-T4.
“Respons
masyarakat cukup besar. Bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi
dapat segera melakukan pembelian. Hal ini untuk mengantisipasi habisnya
kuota penjualan SBR,” kata Widi.
Widi
menambahkan, SBR012 ditawarkan dengan kupon (nilai bunga) mengambang
6,15 persen per annum (p.a) untuk SBR012-T2 dan 6,35 persen p.a untuk
SBR012-T4. Adapun nilai kupon tersebut akan disesuaikan dengan besaran
suku bunga Bank Indonesia (BI) atau 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Namun, berlaku kupon minimal (floating with floor) sehingga memberikan
kepastian investasi hingga akhir.
“Khusus
pembelian SBR melalui Bank BJB, perseroan akan memberikan cashback
menarik berupa uang tunai yang akan didistribusikan ke rekening nasabah
maksimal 30 hari setelah tanggal settlement,” terang Widi. Untuk
diketahui, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
atau korporasi.
Surat
ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar kupon
obligasi dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan. Hal
ini sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2002. Beberapa keuntungan
investasi obligasi adalah adanya imbal hasil atau return yang lebih
bersaing ketimbang deposito. Kemudian, memberikan pendapatan yang tetap
berupa kupon obligasi.
Terpenting,
instrumen ini merupakan investasi aman dengan pengembalian pokok 100
persen pada saat jatuh tempo. Kendati demikian, produk tersebut memiliki
beberapa risiko pasar yang harus diketahui oleh investor, antara lain
adalah potensi keuntungan atau kerugian akibat faktor ekonomi yang
memengaruhi pasar keuangan, seperti perubahan tingkat suku bunga, nilai
tukar, dan harga obligasi.
Sebagai
produk negara dan bukan produk Bank BJB, imbuh Widi, perseroan dalam
hal ini hanya memasarkan dan bertindak sebagai submitra distribusi SBN
Ritel. “Setiap pilihan atas produk obligasi yang dibeli (calon) investor
merupakan tanggung jawab dan keputusan mereka sepenuhnya.
Hal ini termasuk apabila investor memilih jenis produk yang tidak sesuai dengan profil risiko setiap investor,” tambahnya.
Share :