Indonesia – Southern China Business Forum 2024: promosikan potensi bisnis dan investasi di Indonesia di Guangzhou

Sumber Gambar :

KJRI Guangzhou bekerja sama dengan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) di Beijing dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing telah menyelenggarakan  Forum Bisnis Indonesia – Tiongkok Selatan 2024 bertema “Doing Business in Indonesia: Building Strong Connection for Sustainable Growth” pada ​hari Selasa (27/08).  Forum ini memperoleh sambutan antusias dari kalangan bisnis di Guangzhou dan dihadiri oleh sekitar 300 orang, yang mayoritas berasal dari komunitas bisnis di kawasan Tiongkok bagian selatan.

 

“Momen kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, yang tahun depan memasuki usia ke 75 tahun, dapat dimanfaatkan oleh komunitas bisnis Tiongkok untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi baru terbarukan, ekonomi digital dan infrastruktur”, demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun​ pada pembukaan Forum Bisnis.

 

Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin dalam sambutannya menggarisbawahi kuatnya perekonomian Indonesia didukung oleh investasi yang stabil dan industri manufaktur yang kokoh, khususnya melalui hilirisasi industri. 

 

“Melalui Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia memiliki target untuk membangun perekonomian yang seimbang dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan, khususnya untuk mencapai target net zero emission by 2060”, terang Rachmat Kaimuddin.

 

“Salah satu tugas dan fungsi KJRI Guangzhou adalah mempromosikan potensi Indonesia di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata di kawasan Tiongkok selatan yang dilakukan melalui penyelenggaraan forum bisnis ini”, ujar Konsul Jenderal RI Guangzhou​ Ben Perkasa Drajat.  Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok merupakan investor terbesar ke-2 bagi Indonesia setelah Singapura. Oleh karena itu, Tiongkok menjadi negara strategis bagi Indonesia untuk mempromosikan potensi investasi dan peluang bisnis.

 

“Melalui kebijakan investasi yang ramah bagi pemodal asing dan domestik, Pemerintah Indonesia senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemodal untuk berbisnis di Indonesia”, papar Evita Sanda, Direktur IIPC di Beijing.  Ditekankan pula bahwa Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui perwakilannya di Beijing (IIPC), secara aktif memfasilitasi pemodal Tiongkok yang akan berinvestasi ke Indonesia.

 

Dari aspek infrastruktur pendukung, aktivitas usaha para pebisnis dan pemodal dari Tiongkok semakin dipermudah dengan adanya fasilitas local currency settlement (LCS) yang merupakan kesepakatan antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China yang mulai berlaku sejak September 2021.

 

“Melalui fasilitas LCS, dalam melakukan aktivitas bisnisnya, pelaku bisnis Tiongkok dapat langsung menggunakan mata uang Rupiah dan Renminbi tanpa melalui konversi ke Dolar AS. Fasilitas ini akan mengurangi beban transaksi”, jelas Arief Rachman, Direktur, Pengembangan Produk dan Pricing Pasar Uang dan Valuta Asing, Bank Indonesia.

 

Pada sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh Jia Wen, penyiar Guangdong Radio Television, hadir para pembicara dari kalangan bisnis Indonesia dan Tiongkok.  Alberto Vettoretti, Managing Partner Dezan Shira & Associates Tiongkok berbagi pandangan mengenai nilai tambah Indonesia yang menarik bagi pemodal asing jika dibandingkan negara ASEAN lainnya. “Indonesia memiliki banyak faktor yang mendukung investasi asing, salah satunya ukuran pasar, demografi yang didominasi usia produktif, ketersediaan tenaga kerja, dan penggunaan media sosial yang masif didukung oleh akses internet yang luas”, ujar Alberto Vettoretti.

 

Kondusif dan menariknya Indonesia bagi pemodal asing tercermin dari paparan Xiang Tao, Manufacturing Engineering Director & Indonesian Project Director, SAIC – GM – Wuling Automobile (SGMW) – perusahaan induk PT SGMW Motor Indonesia yang merupakan pemegang merk Wuling di Indonesia. 

 

“Dengan nilai investasi di Indonesia lebih dari 1 miliar dolar AS, SGMW telah bermain di pasar otomotif Indonesia dan saat ini menduduki peringkat ke-7. Sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia, saat ini SGMW semakin gencar mengembangkan produksi dan ekosistem kendaraan listrik”, papar Xiang Tao.

 

Sebagai salah satu mitra perbankan SGMW di Indonesia, HSBC Indonesia sepenuhnya mendukung langkah yang diambil SGMW untuk mengembangkan kendaraan listrik dan ekosistemnya di Indonesia. Dengan memanfaatkan kerja sama perdagangan yang dimiliki dengan berbagai negara dan kawasan ekonomi, Indonesia dapat menjadi hub perdagangan produk dan komoditas keluaran industri hilir.

 

“Indonesia saat ini fokus pada hilirisasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor produk dan komoditas yang memiliki nilai tambah, khususnya enam sektor prioritas yang terdiri atas 21 komoditi”, jelas Charles Kho, Country Head of Multinationals & International Subsidiary Banking, Wholesale Banking, HSBC Indonesia.

 

Semakin kondusifnya iklim bisnis di Indonesia bagi pemodal Tiongkok diperkuat dengan telah berjalannya mekanisme LCS. UOB China sebagai salah satu bank yang ditunjuk sebagai pelaksana LCS atau Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), memaparkan pengalaman mereka dalam memfasilitasi transaksi dengan mekanisme tersebut.

 

“Melalui fasilitasi transaksi LCS yang dilakukan oleh ACCD seperti UOB China, proses transaksi dan kliring dana nasabah dari mata uang Renminbi ke mata uang Rupiah dapat sampai terkirim melalui UOB Indonesia – yang juga merupakan ACCD – dalam waktu dua jam”, papar Mark Yang, Head of Global Markets, Managing Director of UOB (China).

Forum Bisnis Indonesia – Tiongkok Selatan merupakan program signature tahunan KJRI Guangzhou dalam rangka promosi keunggulan sektor investasi Indonesia secara tematik. Tahun 2024 ini kegiatan Forum Bisnis difokuskan pada investasi yang menekankan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan prioritas nasional Indonesia.


Share this Post