Banten Genjot Semesta Menyala Dukung Target NZE

Sumber Gambar :

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membangun kerja sama dengan berbagai pihak terkait, melakukan pengembangan potensi daerah untuk mendukung transisi energi hingga pencapaian target Net Zero Emission (NZE). 

Hasilnya nanti bakal terintegrasi dalam program kolaboratif sinergi masyarakat untuk edukasi transisi aman (Semesta Menyala). Kerja sama itu dibuktikan dengan penandatanganan memorandum of agreement (MoA) yang diteken oleh General Manager PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya Burlian Prasetyo, Vice President PT PLN Biomassa Energi Primer Indonesia Erfan Julianto, Ketua Departemen Manajemen Hutan Institut Pertanian Bogor Soni Trison, Wakil Ketua III Bagian Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Badan Amil Zakat Nasional Banten Ace Sumirsa, Administrator Perhutani KKPH Banten Agus Soleh dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten Wawan Gunawan. 

Program Semesta Menyala, menurut Kepala DLHK Banten, Wawan Gunawan, adalah rangkaian rencana aksi perubahan pendidikan, penguaran perencanaan lingkungan hidup kolaboratif. 

"Ini merupakan langkah nyata DLHK Banten serta para pihak yang melakukan MoA untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Khususnya dalam membantu penurunan emisi melalui kegiatan penyerapan karbon dengan penanaman kayu energi yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat di dalamnya," kata Wawan dalam sambutannya

Senada, Kepala Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLHK Banten, Irwan Setiawan mengungkapkan Semesta Menyala diharapkan mampu mendigitalisasi sistem informasi yang bisa menghubungkan industri dengan kewajiban pengelolaan emisi, bersama kelompok tani yang punya area potensi tanaman kayu energi.

"Serta menghubungkan kelompok tani dengan filantropi yang akan membantu pemberdayaan untuk menguatkan kegiatan-kegiatan penyerapan karbon oleh tanaman sebagai bagian upaya dari penurunan emisi menuju Net Zero Emission (emisi nol) dan menjadi bagian dari kontribusi provinsi banten dalam  penanggulangan perubahan iklim," ujarnya. 

Sementara, Vice President PT PLN Biomassa EPI Erfan Julianto menilai, upaya yang dilakukan kali ini merupakan langkah awal yang perlu dilakukan secara konsisten oleh para pihak yang berkomitmen. 

"Untuk bisa menemukan keseimbangan antara ketergantungan kita terhadap energi fosil dengan kemampuan kita untuk melakukan adaftasi terhadap perubahan iklim  dengan teknologi- teknologi yang lebih ramah terhadap lingkungan," ucapnya. 

Sebagai informasi implementasi dari MoA ini, ada beberapa komitmen para pihak yang akan ditindak lanjuti. Yaitu komitmen penelitian dengan aksi, antara PLN IP dan PLN EPI dan IPB. Dan komitmen bantuan untuk petani dari PLN Indonesia Power. 

Kemudian, komitmen bantuan pemberdayaan Mustahik dari BAZNAS Provinsi Banten dan komitmen penyaluran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk pemberdayaan masyarakat antara PLN IP dan BAZNAS Provinsi Banten.


Share this Post